KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa yang telah memberikan rahmat, hidayah serta karunia-Nya sehingga peneliti
berhasil menyelesaikan tugas karya ilmiah mata pelajaran bahasa indonesia
dengan judul “Rusa Timor”.
Peneliti menyadari bahwa karya ilmiah yang telah selesai ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu peneliti mengharapkan kritik dan saran dari
semua kalangan yang bersifat membangun guna kesempurnaan karya ilmiah selanjutnya.
B.Srikaton,
01 Maret 2016
Peneliti
Anisa Azahra
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................. i
MOTTO......................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................................ 1
1.2 Rumusan masalah.................................................................................................... 1
1.3 Tujuan penulisan..................................................................................................... 1
BAB
II PEMBAHASAN
2.1 Asal Daerah Rusa Timor......................................................................................... 2
2.2 ciri-ciri fisik dan
perilaku rusa timor....................................................................... 2
2.3 Jenis-jenis Rusa Timor............................................................................................. 3
2.4 Habitat dan Persebaran dari rusa timor................................................................... 4
2.5 Populasi rusa timor.................................................................................................. 5
BAB
III PENUTUP
3.1 Kesimpulan............................................................................................................. 6
3.2 Saran....................................................................................................................... 6
DAFTAR
PUSTAKA................................................................................................... 7
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rusa merupakan binatang pemamah biak berjari genap yang
penyebarannya hampir di seluruh belahan dunia. Namun, belum banyak publikasi
yang menjelaskan secara terperinci di negara-negara atau benua mana saja
terdapat rusa dan species apa saja yang hidup di daerah tersebut. Beberapa
sumber data menyebutkan bahwa di seluruh dunia terdapat sekitar 62 jenis
(spesies) rusa yang sebagian dari species tersebut dapat ditemukan di
Indonesia.
Di indonesia tardapat berbagai macam jenis rusa diantaranya
rusa timor, rusa bawean, sambar dan menjangan. Jenis-jenis rusa ini merupakan
jenis rusa asli indonesia. Selain jenis rusa ini, ada pula jenis rusa lain yang
ada di indonesia yaitu rusa totol. Tetapi rusa totol bukanlah rusa asli
indonesia melainkan rusa asli india dan srilanka.
Disini penulis mengambil rusa timor sebagai objek kajian
penulis karena rusa timor merupakan rusa asli indonesia yang memiliki ciri yang
agak unik.
1.2 Rumusan Masalah.
1. Dari mana asal rusa timor ?
2. Apa ciri-ciri fisik dan
perilaku dari rusa timor ?
3. Di mana saja persebaran
rusa timor ?
4. Apa saja jenis-jenis dari
Rusa Timor ?
5. Bagaimana populasi Rusa
Timor ?
1.3 Tujuan Penulisan.
Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini adalah
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah
Biogeografi.
2. Untuk mengetahui dari mana
asal da ciri-ciri dari Rusa Timor.
3. Untuk mengetahui persebaran
Rusa Timor.
4. Memberikan informasi kepada
para pembacan tentang Rusa Timor.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Asal Rusa Timor.
Rusa timor merupakan
salah satu rusa asli Indonesia selain rusa bawean, sambar, dan menjangan. Rusa
timor yang mempunyai nama latin Cervus timorensis diperkirakan asli
berasal dari Jawa dan Bali, kini telah ditetapkan menjadi fauna identitas provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Rusa timor sering juga disebut sebagai rusa jawa.
2.2 Ciri-ciri Fisik dan Perilaku.
Ciri-ciri fisik yang dimiliki oleh Rusa timor (Cervus
timorensis) yang ditetapkan menjadi fauna identitas NTB, yaitu mempunyai
bulu berwarna coklat kemerah-merahan hingga abu-abu kecoklatan dengan bagian
bawah perut dan ekor berwarna putih.
Rusa timor dewasa mempunyai panjang badan berkisar antara 195-210 cm dengan
tinggi badan mencapai antara 91-110 cm. Rusa timor (Cervus timorensis)
mempunyai berat badan antara 103-115 kg walaupun rusa timor yang berada
dipenangkaran mampu memiliki bobot sekitar 140 kg. Ukuran rusa timor ini
meskipun kalah besar dari sambar (Cervus unicolor) namun dibandingkan
dengan rusa jenis lainnya seperti rusa bawean, dan menjangan, ukuran tubuh rusa
timor lebih besar.
Rusa jantan
memiliki tanduk (ranggah) yang bercabang. Tanduk akan tumbuh pertama kali pada
anak jantan saat umur 8 bulan. Setelah dewasa, tanduk menjadi sempurna yang
ditandai dengan terdapatnya 3 ujung runcing.
Rusa timor (Cervus timorensis) merupakan hewan yang dapat aktif di siang hari (diurnal) maupun di malam hari (nokturnal), tergantung kondisi habitatnya.
Rusa timor (Cervus timorensis) merupakan hewan yang dapat aktif di siang hari (diurnal) maupun di malam hari (nokturnal), tergantung kondisi habitatnya.
Rusa timor sebagaimana rusa lainnya termasuk hewan pemamah biak yang
menyukai daun-daunan dan berbagai macam buah-buahan. Rusa timor juga memakan
berbagai bagian tumbuhan mulai dari pucuk, daun muda, daun tua, maupun batang
muda.
Umumnya rusa timor bersifat poligamus yaitu satu penjantan akan mengawini
beberapa betina. Rusa betina mempunyai anak setiap tahun dengan sekali musim
rata-rata satu ekor anak.
2.3
Jenis-jenis Rusa Timor.
Whitehead (Schroder dalam Nugroho, 1992; Semiadi, 2002) membagi jenis rusa
timor (Cervus timorensis) menjadi 8 subspesies (anak jenis), yaitu:
· Cervus
timorensis russa (Mul.&Schl., 1844) biasa ditemukan di Pulau Jawa
· Cervus
timorensis florensis (Heude, 1896) biasa ditemukan di Pulau Lombok dan
Pulau Flores
· Cervus
timorensis timorensis (Martens, 1936) biasa ditemukan di P. Timor, P. Rote,
P. Semau, P. Kambing, P. Alor, dan P. Pantar
· Cervus
timorensis djonga (Bemmel, 1949) biasa ditemukan di P. Muna dan P.
Buton
· Cervus
timorensis molucensis (Q.&G.,1896) biasa ditemukan di Kep. Maluku, P.
Halmahera, P. Banda, dan P. Seram
· Cervus
timorensis macassaricus (Heude, 1896) biasa ditemukan di P. Sulawesi
· Cervus
timorensis renschi (Sody, 1933)
· Cervus
timorensis laronesietes (Bemmel, 1949)
2.4 Habitat dan Persebaran dari rusa timor.
Rusa timor diperkirakan berasal dari pulau Jawa dan
Bali yang kemudian tersebar ke berbagai wilayah di Indonesia. Bahkan telah
diintroduksi juga ke berbagai negara seperti Australia, Mauritius, Kaledonia,
Selandia Baru, Papua Nugini, dan Timor Leste.
Habitat rusa timor adalah padang rumput pada daerah beriklim tropis dan
subtropis, namun binatang ini mampu beradaptasi di habitat yang berupa hutan,
pegunungan, dan rawa-rawa. Rusa yang menjadi fauna identitas Nusa Tenggara
Barat ini dapat hidup hingga ketinggian 900 meter dpl.
Populasi rusa timor secara keseluruhan diperkirakan sekitar 10.000 hingga
20.000 ekor dewasa. Berdasarkan jumlah populasi dan persebarannya, rusa timor
dimasukkan dalam status konservasi “vulnerable” (Rentan) oleh IUCN Red List.
2.5
Populasi Rusa Timor.
Populasi rusa timor terbesar terdapat di TN. Wasur,
Papua dengan populasi sekitar 8.000 ekor (1992). Populasi di Jawa justru
megalami pengurangan yang sangat besar. Seperti di TN. Baluran sekitar 1.000
ekor (2008).
Ancaman utama terhadap rusa timor berasal dari
perburuan yang dilakukan oleh manusia untuk mengambil dagingnya. Penurunan
populasi juga diakibatkan oleh berkurangnya lahan dan padang penggembalaan
(padang rumput) di Taman Nasional yang menjadi habitat rusa timor.
Hilangnya padang rumput ini ada yang diakibatkan oleh konversi menjadi lahan
pertanian dan pemikiman juga oleh kesalahan pengelolaan seperti penanaman pohon
yang yang kemudian merubah padang rumput menjadi hutan semak seperti yang
pernah terjadi di TN. Baluran.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Rusa timor merupakan
salah satu rusa asli Indonesia selain rusa bawean, sambar, dan menjangan. Rusa
timor yang mempunyai nama latin Cervus timorensis diperkirakan asli
berasal dari Jawa dan Bali, kini telah ditetapkan menjadi fauna identitas provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Rusa timor sering juga disebut sebagai rusa jawa.
Ciri-ciri fisik yang dimiliki oleh
Rusa timor (Cervus timorensis) yang ditetapkan menjadi fauna identitas
NTB, yaitu mempunyai bulu berwarna coklat kemerah-merahan hingga abu-abu
kecoklatan dengan bagian bawah perut dan ekor berwarna putih.
Rusa timor diperkirakan berasal dari
pulau Jawa dan Bali yang kemudian tersebar ke berbagai wilayah di Indonesia.
Habitat rusa timor adalah padang rumput pada daerah beriklim tropis dan
subtropis, namun binatang ini mampu beradaptasi di habitat yang berupa hutan,
pegunungan, dan rawa-rawa. Rusa yang menjadi fauna identitas Nusa Tenggara
Barat ini dapat hidup hingga ketinggian 900 meter dpl.
3.2 Saran
Rusa
kini menjadi satwa liar unggulan dan banyak dikembangkan melalui penangkaran.
Hewan ini mempunyai nilai ekonomi tinggi, baik potensi untuk wisata maupun
sebagai satwa penghasil daging, kulit dan ranggah. Namun demikian, eksploitasi
rusa tak bisa dilakukan secara sembarangan. Hal pertama yang harus dipastikan
adalah status populasinya di alam harus terjaga. Bukan karena statusnya yang
dilindungi Perundang-undangan, tetapi berdasar pada keyakinan bahwa satwa liar
di alam tidak hanya memiliki manfaat secara langsung tetapi juga ribuan fungsi
turunannya sebagai penyeimbang struktur ekosistem alam
DAFTAR PUSTAKA